Membaca novel bisa jadi alternatif paling mujarab untuk mengusir kebosanan atau mengisi waktu luang. Ada banyak jenis novel dengan kisah yang beragam, mulai dari kisah-kisah yang membahagiakan, menegangkan, mengharukan, hingga menyedihkan. Semua kisah tersebut bisa memberikan pengalaman membaca yang berbeda.
Ada kalanya tidak semua cerita memiliki happy ending. Ada kisah yang memiliki alur sedih seperti patah hati, konflik dalam keluarga, atau kejadian tragis yang merenggut hidup si karakter utama. Kisah-kisah ini tentunya mampu menarik hati para pembaca, hingga ikut merasa sedih bahkan menangis tersedu-sedu karena tenggelam dalam alur yang begitu pilu.
Mau tau novel apa saja yang paling memilukan dan bisa membuatmu menangis tersedu-sedu? Ini dia rekomendasinya!
Rekomendasi Novel yang Bisa Membuatmu Menangis
1. Cantik itu Luka
Novel ini adalah karya pertama dari penulis terkenal Indonesia, Eka Kurniawan. Meskipun sudah terbit belasan tahun lalu, hingga saat ini novel Cantik itu Luka masih kerap dibicarakan, karena jalan ceritanya yang begitu memilukan namun sarat akan makna.
Menceritakan tentang seorang perempuan cantik yang terpaksa harus memuaskan para tentara Jepang. Hal ini terjadi karena terdesak oleh kondisi dirinya yang merupakan seorang tahanan keturunan Indo-Belanda. Keadaan tersebut membuatnya melahirkan tiga putri yang tak kalah cantik, namun tak tahu siapa ayahnya.
Kesal karena anak-anaknya sering digoda lelaki, saat mengandung anak keempat ia malah berdoa agar anaknya memiliki paras yang buruk atau jelek. Ia tahu bahwa kecantikan mereka suatu saat akan berakibat buruk juga bagi mereka sendiri.
Latar belakang ceritanya masuk dalam zaman penjajahan Belanda, Jepang, masa kemerdekaan, hingga masa G30S. Ada peristiwa sejarah yang dilihat dari sudut pandang masyarakat kecil. Menguak kutukan dan tragedi keluarga dibalut roman, kisah hantu, kekejaman politik, mitologi, dan petualangan.
2. Funiculi Funicula
Buku ini sangat ringan untuk dibaca karena berisi empat bagian cerita pendek, dari masing-masing pengunjung yang ingin melakukan time travel di kafe tua yang berada di sebuah gang kecil kota Tokyo. Kafe ini bukan sembarang kafe, karena ada satu tempat yang bisa membuat seseorang menjelajah waktu hanya dengan meminum segelas kopi.
Hal tersebut berhasil menarik beberapa orang yang ingin menemui seseorang atau memperbaiki kesalahan dan penyesalan yang terjadi di masa lalu. Namun, pergi ke masa lalu tidak semudah itu, karena ada aturan yang harus dipatuhi, yaitu harus menghabiskan kopinya sebelum dingin, atau tidak bisa kembali selamanya.
Novel yang berasal dari sebuah pementasan drama Jepang ini memiliki pesan mendalam tentang arti hidup setelah kehilangan. Ceritanya memberikan pesan bahwa masa lalu tidak bisa diubah, tapi kita bisa memiliki masa depan yang cerah, jika kita selalu berusaha menjalani hidup dengan baik.
3. Di Tanah Lada
Novel ini ditulis oleh Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie yang memenangkan sayembara menulis novel Dewan Kesenian Jakarta 2014. Mengisahkan seorang anak bernama Salva atau yang biasa dipanggil Ava, novel ini mengungkapkan bagaimana KDRT menjadi luka terdalam yang awet dalam benak tokoh anak-anak.
Ava dipanggil oleh papanya dengan sebutan Saliva atau ludah karena menganggap Ava adalah anak yang tidak berguna. Pada suatu hari, Ava sekeluarga pindah ke sebuah Rusun Nero setelah Kakek Kia meninggal. Kakek Kia yang baik hati pernah memberikan Ava sebuah kamus, sehingga membuatnya pintar berbahasa Indonesia.
Kepindahannya ke Rusun Nero membuat Ava bertemu dengan laki-laki bernama P yang memiliki nasib yang sama. Bagi mereka, rumah yang seharusnya jadi tempat ternyaman malah jadi tempat yang menyeramkan. Mereka berdua berpetualang hingga sampai pada akhir yang mengejutkan.
4. Tokyo dan Perayaan Kesedihan
Novel ini mengisahkan Joshua Sakaguchi Widjaja yang pindah ke Tokyo untuk sejenak menjadi orang pemalas dalam hidupnya, tanpa melakukan kegiatan yang biasanya sudah ia rencanakan. Untuk pertama kalinya ia hanya duduk-duduk sambil minum kopi di taman dan menemui banyak orang-orang yang menyenangkan.
Ia pun dipertemukan dengan Shira Hidajat Nagano, yang melarikan diri ke Tokyo untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang selalu membayangi benaknya. Joshua menemui Shira yang sedang bersedih dan meninggalkan banyak surat.
Shira berharap dapat terjebak di lautan bersama dengan penyesalan agar selama-lamanya ia tenggelam. Namun semua itu sirna saat Joshua datang untuk mencegahnya dan menjawab segala pertanyaan yang sebelumnya tidak pernah Shira kira akan menemukan jawabannya.
5. Laut Bercerita
Novel bersejarah ini mengangkat peristiwa yang terjadi di masa-masa pelengseran Orde Baru sekitar tahun 1998. Laut Bercerita terbagi dalam dua bagian, yaitu cerita dari sudut pandang Biru Laut dan sudut pandang adiknya yang bernama Asmara. Biru Laut adalah seorang aktivis yang berani menyuarakan isu sosial pada medio 1991 sampai 1998. Kelompoknya dianggap berbahaya dan mereka pun ditangkap serta dihukum secara fisik dan mental.
Kisah pedih sebuah keluarga yang mengalami kehilangan juga dikupas dalam novel ini lewat cerita Asmara. Ia bersama keluarga bingung dalam mencari keberadaan Biru Laut. Bertahun-tahun mereka mencari kejelasan dimana Biru Laut berada.
Meski novel ini adalah fiksi, novel ini didasarkan pada kisah dan obrolan nyata para aktivis pra-reformasi. Cerita ini membuat banyak pembaca meresapi fakta-fakta sejarah akan apa yang terjadi pada masa itu.
Itu dia rekomendasi novel yang mampu membuatmu menitikkan air mata. Sudah tahu buku mana yang mau dibaca? Nah, selagi ada diskon hingga 90% untuk semua buku di Gramedia.com, langsung cek diskon melimpahnya di sini.
Jangan lupa pakai kode “OBFXANTERAJA3” untuk mendapatkan potongan ongkir Anteraja ke seluruh Indonesia! Info lebih lengkap bisa kamu cek di sini.
Promo Online Book Fair ini hanya berlangsung hingga 5 Desember 2021. Makanya, langsung checkout buku-bukunya sebelum kehabisan!