Sejarah Imlek Dan Warna Merah Saat Tahun Baru Imlek

Sejarah Imlek

Imlek merupakan salah satu peringatan tahunan yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa. Peringatan yang sudah mulai dari ratusan tahun lalu ini dirayakan oleh masyarakat di berbagai negara, mulai dari Tibet, Taiwan, Korea, Vietnam, serta negara dengan penduduk berbahasa China seperti Singapura, dan Malaysia. 

Peringatan ini memiliki sejarah dan latar belakang baik di China maupun di Indonesia. Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana sejarah Imlek, yuk kita simak asal usul peringatan Imlek di China dan Indonesia berikut ini. 

Asal Usul Peringatan Imlek Di China

Sejarah Imlek

Perayaan Imlek dikenal sebagai pesta untuk menyambut datangnya musim semi bagi mayoritas penduduk Tiongkok yang memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Adanya Imlek menandai para petani kembali mempersiapkan tanah hingga bibit untuk kembali bercocok tanam. Hal ini juga membuat perayaan Imlek dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang telah diperoleh selama setahun. 

Dalam peringatan Imlek masyarakat Tionghoa juga mengharapkan kemakmuran lainnya di tahun yang akan datang. Selain itu, Tahun Baru Imlek juga melambangkan keharmonisan dalam tata kehidupan di muka bumi. Untuk itu, perayaan Imlek juga menjadi momen khusus untuk mengungkapkan syukur dan terima kasih atas kebaikan alam. 

Istilah Imlek untuk perayaan tahunan masyarakat Tionghoa ini rupanya hanya digunakan oleh orang-orang Tionghoa di Indonesia. Istilah Imlek ini diambil dari bahasa Hokkian. Sedangkan peringatan Imlek di negara asalnya disebut sebagai Chun Jié yang dalam aksara sederhana berarti Festival Musim Semi. 

Sejarah Imlek dimulai dari catatan pertama perayaan Imlek yang menyebutkan bahwa Imlek berasal dari periode Negara-Negara Berperang, yang terjadi ketika Dinasti Zhou akan runtuh. Peringatan Imlek bermula pada bulan 1 semasa Dinasti Xia, bulan 12 semasa Dinasti Shang, dan bulan 11 semasa Dinasti Zhou di China. 

Namun catatan sejarah lainnya menyebutkan bahwa asal-usul Tahun Baru Imlek dimulai dari adanya legenda ribuan tahun yang lalu terdapat monster bernama Nian yang akan menyerang penduduk desa di setiap awal tahun baru. 

Umumnya masyarakat Tionghoa  memperingati Imlek mulai dari tanggal 1 bulan ke-1 hingga tanggal 15 bulan ke-1 yang dikenal dengan Cap Go Meh. Selama 15 hari tersebut, orang-orang yang merayakan Imlek akan melakukan beberapa ritual sembahyang.

Selain itu, Tahun Baru Imlek juga merupakan waktu yang banyak digunakan masyarakat Tionghoa untuk berpesta dan mengunjungi anggota keluarga. Ada pula tradisi untuk menghormati kerabat yang telah meninggal. Saat Tahun Baru Imlek juga terdapat tradisi untuk membersihkan rumah secara menyeluruh sebagai bentuk membersihkan kesialan. Banyak juga masyarakat Tionghoa yang menyiapkan dan menikmati makanan khusus selama perayaan. 

Dalam peringatan Tahun Baru Imlek, kita juga dapat menemukan Festival Lampion. Dalam perayaan ini, orang-orang menggantungkan lentera yang bersinar di kuil atau membawanya saat parade di malam hari. Di Festival Lampion tersebut kita juga dapat menemukan tarian naga atau barongsai yang turut memeriahkan perayaan festival.

Sejarah Imlek Di Indonesia

Sejarah Imlek

Perayaan Imlek di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang. Perayaan Imlek dulu sempat dilarang di Indonesia. Namun akhirnya dalam masa pemerintahan era Presiden Abdurrahman Wahid atau yang juga dikenal dengan Gus Dur, perayaan Imlek digelar secara bebas. Hal tersebut dimulai dengan penghapusan Inpres Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi perkembangan agama, kepercayaan dan adat istiadat Cina. 

Gus Dur kemudian menerbitkan Keppres Nomor 6 Tahun 2000 yang menjadi penerang bagi warga keturunan Tionghoa yang sering mendapatkan sikap rasialis, diskriminatif, dan anti-Tionghoa. Bahkan saat ini Tahun Baru Imlek telah ditetapkan sebagai hari libur nasional melalui Keppres 19/2002.

Di Indonesia, masyarakat merayakan Tahun Baru Imlek dengan berbagai cara. Umumnya hal yang dilakukan saat Imlek di Indonesia adalah berkunjung ke rumah saudara, berbagi angpao, dan makan kue keranjang. Tak jarang juga masyarakat Indonesia merayakan Tahun Baru Imlek dengan kembang api dan pertunjukan tari barongsai. 

Mengapa Imlek Identik Dengan Warna Merah?

Sejarah Imlek

Dalam perayaan Imlek, warna merah menjadi warna yang sangat identik. Saat peringatan Tahun Baru Imlek mulai dekat, kita pasti menemukan beragam ornamen berwarna merah di sekitar kita. 

Ornamen berwarna merah dalam peringatan Imlek cukup beragam. Mulai dari angpao, kue keranjang, barongsai, hingga lentera. Beragam ornamen tersebut dapat kita temukan di berbagai tempat seperti di kantor, mall, atau rumah-rumah kerabat yang merayakan Imlek. 

Penggunaan warna merah dalam ornamen Imlek rupanya memiliki sejarah tersendiri.  Berdasarkan legenda, dikisahkan dulu ada seekor naga yang bernama Nian yang tinggal di goa dan turun saat musim dingin untuk mencari mangsa saat kelaparan. Kemudian Nian memangsa penduduk desa dan hewan ternak.

Namun suatu hari, seorang penduduk melihat Nian berlari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang memakai baju berwarna merah. Maka dari itu, penduduk mempercayai bahwa Nian takut dengan warna merah dan juga keramaian. Legenda inilah yang menjadi asal usul mengapa setiap akhir tahun, penduduk meletakkan lentera dan gulungan kertas berwarna merah di depan rumah. 

Selain memasang ornamen berwarna merah, masyarakat Tionghoa juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Hal-hal inilah yang kemudian berkembang menjadi sebuah tradisi perayaan musim semi atau Imlek.

Itu dia sederet sejarah perayaan Tahun Baru Imlek baik di China maupun di Indonesia beserta asal usul penggunaan warna merah dalam perayaan Imlek. Sebagai persiapan perayaan Imlek, kamu dapat membeli ornamen bernuansa merah untuk menghias rumah di marketplace kesayanganmu.

Jangan khawatir, barang pesananmu bisa langsung sampai tanpa perlu waktu lama dengan layanan antar Same Day yang tersedia di Anteraja. Dengan waktu pengiriman maksimal 8 jam, barang yang kamu pesan bisa langsung sampai ke alamat tujuan dengan cepat dan aman. Selain layanan antar Same Day, kamu juga bisa menggunakan layanan antar lainnya yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Sangat mudah dan praktis, kan? Yuk selalu gunakan Anteraja sebagai jasa pengiriman barang yang aman dan terpercaya.